Powered By Blogger

Pengunjung Yang Online

Total Tayangan Halaman

Minggu, 26 Mei 2013

Kertas dan Sebuah Tinta : Episode 1

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sebuah cerita Drama dari seorang cewek berusia 15 tahun yang bernama Sandra. Dimana dia adalah murid yang baru memasuki sekolah barunya. Disana, selain mendapatkan ilmu yang berguna untuk masa depannya, dia juga tahu apa itu arti sebuah persahabatan, pengorbanan, cinta, peduli akan berharganya waktu, dan lain – lain.  Hingga dia beranjak dewasa kelak. Langsung saja ke cerita.
Episode 1 : Teman Baru
Pernkenalkan nama ku Sandra Hani Susanto, panggil saja Sandra. aku cewek berusia 15 tahun. Aku masih duduk di bangku sekolah menengah atas, di daerah Jakarta selatan. Aku masih berstatus sebagai pelajar baru di sekolah tersebut. Aku adalah orang yang baik, cemburuan, dan banyak lagi. Aku tinggal bersama kedua orang tua ku dan saudara ku. Ayah ku adalah seorang pegawai perusahaan dan ibu ku adalah seorang ibu rumah tangga. Aku anak ke 2 dari 3 saudara. Kakak ku seorang cowok yang bernama Jani, dia adalah orang yang baik dan pintar juga dalam pelajaran. Dia orang yang berperan penting dalam kehidupanku. Sekarang dia kuliah di jurusan arsitek semester 6 di salah satu universitas ternama di malang. Selain kakak, aku juga mempunyai adik yang bernama Andra. Dia seorang adik yang sangat cerewet, menyebalkan, pengganggu, bawel dan hal yang tidak enak yang sering dia lakukan. Wajar saja dia masih kanak – kanak. Dia berusia 4 tahun di bawahku
            Aktifitasku sehari – hari  adalah membantu ibu, jalan – jalan dengan teman, nge-mall bareng mereka dan satu ha lagi……… SEKOLAH !.  Ya, itu memang yang harus aku lakukan karena aku adalah seorang pelajar. Aku pergi ke sekolah menggunakan angkot dan harus berdesak – desakan pula. Walaupun jarak antara rumah ku dengan sekolah itu bisa di bilang dekat, tetapi kalau hanya dengan berjalan kaki pun aku tidak akan sanggup dengan situasi Jakarta yang sekarang ini. Ayah ku juga sering mengantarkan ku ke sekolah, tetapi itu jarang sekali, hanya beberapa kali saja dalam sebulan. Karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan.
            Sesampainya di sekolah, aku bergegas memasuki kelas baru ku, dimana disana terdapat makhluk – makhluk astral yang akan menjadi teman ku kelak. Kami berebut tempat duduk baru di kelas yang baru.  aku mendapatkan tempat duduk di tengah – tengah, tepatnya di bangku nomor 2 dari depan. Aku duduk bersama seorang perempuan yang namanya aku belum ketahui. Setelah semuanya sudah duduk, cewek itu mengulurkan tangannya dan berkata, “hai, nama ku ,Gina Deafinda, panggil saja Dea, nama kamu ?” dengan nada lembut dan tersenyum. Aku pun menjabat tangannya dan menjawab pertanyaannya “nama ku Sandra Hani Susanto, panggil saja Sandra”. Setelah perkenalan itu, kami pun berbagi cerita antara satu sama lain. Dea menceritakan cerita tentang kehidupannya kepada ku. Mulai dari dia sengaja menutup matanya akan dunia dan tidak tahu apa – apa tentang dunia, hingga sekarang dia mengerti dan paham akan sesuatu hal yang ada d dunia ini. Mungkin dia adalah seorang yang sangat berpengalaman akan kehidupan, tetapi aku dan dia sama – sama belajar untuk tahu bahkan ingin tahu apa yang akan terjadi pada kita ke depannya. Dia bisa menjadi teman yang sangat berguna bagi ku dan mempengaruhi hidupku kelak. Bisa jadi dia seperti kakak ku, yang akan ikut campur tangan dalam dunia ku nanti. Semua hal kami saling cerita, hingga seorang guru masuk pada pelajaran itu dan memberi sebuah pengumuman.  “Anak- anak, di mohon duduk ke tempatnya masing – masing. Pelajaran untuk hari ini belum di mulai karena masih pengakraban murid – murid baru. Jadi, carilah teman sebanyak mungkin, tidak ada yang melarang, yang dimana nanti tempat kalian belajar serta berbagi pengalaman dan juga akan menjerumuskan mu kedalam suatu masalah.”. Setelah itu, guru pun keluar dan waktunya istirahat tiba. Sementara aku dan Dea masih melanjutkan cerita karena terpotong dengan masuknya guru tadi, datanglah seorang cowok yang menghampiri kami. Dengan wajah yang tersenyum, cowok itu…………………. (Bersambung.)
Tebak – tebak Episode selanjutnya sekalian menambahkan ide buat si Penulis.
a.       Mengajak mereka berkenalan.
b.      Mengembalikan sapu tangan Sandra yang terjatuh
c.       Ingin ikut gabung bercerita
d.      Menegur mereka yang dari tadi kerjanya hanya bercerita
e.       Dan lain – lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...