Powered By Blogger

Pengunjung Yang Online

Total Tayangan Halaman

Kamis, 30 Mei 2013

Kertas dan Sebuah Tinta : Episode 2

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Episode 2 : Apakah Itu Tinta ku ?
cowok itu mengambilkan sapu tangan ku yang terjatuh lalu memberikannya dan berkata kepada ku “ini sapu tangan kamu, aku menenmukannya di depan kelas tadi” aku hanya bisa tersenyum menatap mata cowok tersebut.
            Setibanya di rumah, aku masih tersenyum mengingat kejadian yang terjadi di sekolah tadi, aku masih bertanya – tanya sama diri ku  sendiri, “siapakah cowok itu ?” aku bertanya dan masih terus bertanya, seakan – akan makhluk itu mengubah pikiran ku saat ini, karena hanya dengan kebaikannya terhadap ku. Hingga dia menggoreskan tinta baru dalam kertas kehidupan ku, walaupun di ibaratkan hanya sebagai beberapa kata saja dalam sebuah tulisan. Karena ini hanya sebuah awalan yang belum di ketahui titik, koma dan bahkan tanda bacanya juga.

            Keesokan harinya di kelas, aku menceritakan semuanya kepada Dea, tentang apa yang aku alami semalam. Hal yang  beda yang pernah aku alami sampai sekarang ini. Setelah Dea mendengarkan cerita ku, sentak dia berteriak kaget “hah, sampai segitunya ?” tiba – tiba hening suara dalam kelas akibat terikan Dea. Dengan wajah yang memerah, Dea langsung bergegas duduk dan menutup wajahnya menggunakan jaketnya. Aku tertawa melihat kejadian itu sambil menyenggol – nyenggol badan Dea sambil berkata, “hei, ayolah. Ini hanya hal biasa”. Dengan perlahan – lahan Dea menganggkat wajahnya, tetapi masih dengan wajahnya merah merona dengan kejadian tersebut. Akhirnya lama di tunggu juga, Dea merasa sudah tidak malu – malu lagi dan mengajak ke kantin sekolah, dan langsung menanyakan lagi apa yang terjadi pada ku semalam. “aku merasa ada sesuatu yang beda semalam, aku teringat wajahnya lagi, entah kenapa, kalau untuk mengatakan alasannya, aku tidak bisa” ujarku terhadap Dea. Dengan ekspresi wajah yang sinis metapa mata ku, dia perlahan – lahan semakin dekat dan dekat terhadapku dan akhirnya dia hanya berbisik ringan di telinga ku “kamu jatuh cinta ya ?” aku diam seiring menyamakan perasaan ku dengan apa yang di katakan Dea kepada ku. Berpikir sejenak, aku lalu menjawab pertanyaan Dea “apakah aku harus jatuh cinta dengan orang yang baru aku kenal ? orang yang tidak aku ketahui ? untuk saat ini aku mengatakan tidak mungkin. Itu mustahil Dea. Tetapi Dea merespon jawabanku tadi, “kita lihat saja nanti, kertas siapa yang masih kosong atau bahkan, yang akan mendapatkan alinea garis baru dalam kertasnya. Asik bercerita, cowok itu datang lagi menghampiri ku dan Dea, semakin dekat langkah kakinya terhadap ku, semakin mendebar jantung ku mendengar langkah kakinya. Tetapi…………………..( Bersambung )


Tebak – tebakkan /Episode selanjutnya sekalian menambahkan ide buat si Penulis.
a.       Cowok itu hanya menyapa Dea, bukan aku.
b.      Aku hanya menunduk saja dan berdoa semoga itu bukan dia untuk waktu saat ini.
c.       Dengan lantangnya dia duduk di hadapan kami.
d.      Menegur mereka lalu pergi lagi.

e.       Dan lain – lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...