بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Episode
2 : Apakah Itu Tinta ku ?
cowok
itu mengambilkan sapu tangan ku yang terjatuh lalu memberikannya dan berkata kepada
ku “ini sapu tangan kamu, aku menenmukannya di depan kelas tadi” aku hanya bisa
tersenyum menatap mata cowok tersebut.
Setibanya di rumah, aku masih
tersenyum mengingat kejadian yang terjadi di sekolah tadi, aku masih bertanya –
tanya sama diri ku sendiri, “siapakah
cowok itu ?” aku bertanya dan masih terus bertanya, seakan – akan makhluk itu
mengubah pikiran ku saat ini, karena hanya dengan kebaikannya terhadap ku.
Hingga dia menggoreskan tinta baru dalam kertas kehidupan ku, walaupun di
ibaratkan hanya sebagai beberapa kata saja dalam sebuah tulisan. Karena ini
hanya sebuah awalan yang belum di ketahui titik, koma dan bahkan tanda bacanya
juga.
Keesokan harinya di kelas, aku
menceritakan semuanya kepada Dea, tentang apa yang aku alami semalam. Hal
yang beda yang pernah aku alami sampai
sekarang ini. Setelah Dea mendengarkan cerita ku, sentak dia berteriak kaget
“hah, sampai segitunya ?” tiba – tiba hening suara dalam kelas akibat terikan
Dea. Dengan wajah yang memerah, Dea langsung bergegas duduk dan menutup
wajahnya menggunakan jaketnya. Aku tertawa melihat kejadian itu sambil
menyenggol – nyenggol badan Dea sambil berkata, “hei, ayolah. Ini hanya hal
biasa”. Dengan perlahan – lahan Dea menganggkat wajahnya, tetapi masih dengan
wajahnya merah merona dengan kejadian tersebut. Akhirnya lama di tunggu juga,
Dea merasa sudah tidak malu – malu lagi dan mengajak ke kantin sekolah, dan langsung
menanyakan lagi apa yang terjadi pada ku semalam. “aku merasa ada sesuatu yang
beda semalam, aku teringat wajahnya lagi, entah kenapa, kalau untuk mengatakan
alasannya, aku tidak bisa” ujarku terhadap Dea. Dengan ekspresi wajah yang
sinis metapa mata ku, dia perlahan – lahan semakin dekat dan dekat terhadapku
dan akhirnya dia hanya berbisik ringan di telinga ku “kamu jatuh cinta ya ?”
aku diam seiring menyamakan perasaan ku dengan apa yang di katakan Dea kepada
ku. Berpikir sejenak, aku lalu menjawab pertanyaan Dea “apakah aku harus jatuh
cinta dengan orang yang baru aku kenal ? orang yang tidak aku ketahui ? untuk
saat ini aku mengatakan tidak mungkin. Itu mustahil Dea. Tetapi Dea merespon
jawabanku tadi, “kita lihat saja nanti, kertas siapa yang masih kosong atau
bahkan, yang akan mendapatkan alinea garis baru dalam kertasnya. Asik
bercerita, cowok itu datang lagi menghampiri ku dan Dea, semakin dekat langkah
kakinya terhadap ku, semakin mendebar jantung ku mendengar langkah kakinya. Tetapi…………………..(
Bersambung )
Tebak
– tebakkan /Episode selanjutnya sekalian menambahkan ide buat si Penulis.
a. Cowok
itu hanya menyapa Dea, bukan aku.
b. Aku
hanya menunduk saja dan berdoa semoga itu bukan dia untuk waktu saat ini.
c. Dengan
lantangnya dia duduk di hadapan kami.
d. Menegur
mereka lalu pergi lagi.
e. Dan
lain – lain.