Di suatu hari, salah satu sekolah di wilayah Jakarta Selatan, ada 2 sahabat yang nakal, nakal bukan dalam artian merusak ataupun yang lain, tetapi dalam asmara. Mereka selalu bersaing dalam mencari gebetan. Merekaadalah Saiful dan Riesma Abdillah. Mereka terkanal selalu mengincar wanita-wanita yang cantik, untuk dijadikan gebetan masing-masing dan saling memamerkan gebetan mereka kepada teman-teman yang lain, gebetan siapa yang paling cantik adalah pemenangnya dan apabila teman-teman yang lain menilainya tidak ada yang paling cantik, itu berarti imbang. Mulai dari kelas 1 SMA hinggi dekat dengan masa kelulusan Saiful dan Riesma sama-sama telah mengumpulkan 6 kemengan, dan 8 kali imbang dari 20 gebetan mereka. Persaingan itu terus berlanjut hingga masa kelulusan. Setelah masa kelulusan tiba, dimana Saiful dan Riesma bertaruh untukgebetan mereka yang terakhir di SMA, yaitu gebetan ke-21 mereka. Mereka bertaruh,setelah lulus siapa yang bakalan bisa taklukin hatinya Debby Delfiani. Bukan hanya sekedar bertaruh, mereka berdua memang suka dengan satu wanita. Ini gebetan pertama yang mereka sama-sama sukai. Masa-masa SMA pun berlalu, salah satu dari mereka belum ada yang bisa menaklukan hatinya Debby. Saiful yang diunggulkan untuk bisa bersama Debby, karena meraka ternyata belakangan ini telah dekat. Sewaktu kelulusan, ternyata Saiful mengajak Debby ke sebuah cafe di daerah sekitaran Jakarta Selatan, yaitu cafe Dixie, jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Di Cafe Dixie
Di Cafe Dixie
Saiful : kami taruhan loh.
Debby : taruhan apa ? (sambil makan)
Saiful : taruhan untuk dapatin kamu, ya aku sama Riesma.
Debby : hah ? (berhenti makan) maksud kamu apaan kaya begitu ?
Saiful : ngk kok, namanya aja taruhan, tapi ngk. Kami ternyata sama-sama suka dengan 1 wanita, yaitu kamu.
Debby : jadi sekarang maumu apa ?
Saiful : aku mau ungkapin perasaanku, kalau aku sayangsama kamu, aku tau kok kamu merasakan hal yang sama, iya kan ? tetapi tidak pada Riesma. tapi aku dalam waktu dekat kuliah di luar negeri.
Debby : kamu sudah tau perasanku seperti apa, kenapa kamu malah pergi.
Saiful : aku punya kewajiban lain, mengertilah, kamu tunggu aku yah, oh iyaa, jaga Riesma yah ? seperti orang di samping kita ini,cowoknya pasti jagain ceweknya
Debby : lah, terus ? kenapa kamu suruh jagain orang lain,sementara kamu tau perasaanku ?
Saiful : nabrak dong hahaha
Debby : ihh, bercanda lagi, ngk lucu ! (wajah memerah)
Saiful : ngk ngk, pokoknya jagain aja dia yah. Yaudah aku bayar dulu ya.
Keesokan harinya Saiful akhirnya berangkat keluar negeri, dan awalnya selalu memikikan Debby.
Supir taksi : kemana mas ?
Saiful : (bengong)
Supir taksi : mas !
Saiful : ohh iyaa, bandara mas.
Lalu di pesawat, Pramugari menyapa.
Pramugari : mas, seat beltnya tolong dipakai mas. .
Saiful : (bengong)
Pramugari : mas mas ?
Saiful : saya harus pakai cara apa lagi mba, biar tetap bersama dia? sedangkan saya haruskuliah dan..... eh maaf mba (malu)
Pramugari : (senyum) seat beltnya mas.
Saiful : iya mba, terimakasih.
Saat di kampus, Dosen Asmarani menjelaskan di depan.
Mr. Asmarani : please create a group ?Terkadang hal ini sering terjadi kepadanya, dikala dia sedang rindu.
Saiful : (hanya diam dan masih melamun)
Mr. Asmarani : hei ? yes, you join the group.
Sementara itu, Saiful malah berangkat ke luar negeri untuk menyambung studinya. Riesma tentu saja mempunyai kesempatan untuk bisa menaklukan hatinya Debby. Setelah lulus Riesma terus bersama Debby, tapi tidakdalam suatu status kepastian. Riesma selalu mengungkapkan perasaannya terhadap Debby, tapi ia selalu menolak dengan alasan belum siap untuk semua itu, karena Debby menjaga perasaanya terhadap Saiful. Pada akhirnya, untuk terakhir kalinya Riesma mengungkapkan perasaannya kepada Debby, jika tetap ditolak, maka ia akan pindah kelain hati. Akhirnya kokohnya Debby mempertahankan Saiful, akhirnya bisa menerima Riesma, perjuangan Riesma yang gigih untuk mendapatkannya, karena tidak terasa sudah 4 tahun Riesma bersam Debby sejak kelulusan itu, dan baru bisa terwujud sekarang. Sedangkan Saiful belum juga pulang ke Indonesia.
Suatu ketika, Riesma ingin hubungan yang lebih seriuslagi, yaitu mengajak Debby untuk bertunangan.
Riesma : aku mau hubungan yang serius, aku mau melamarmu.
Debby : apakah kamu serius ?
Riesma : ya, aku serius, dan aku akan operasi transplatasi jantung untuk membuat aku kembali normal lagi, aku akan berobat ke Singapura.
Debby : sebenarnya cintaku ke kamu saat ini hanya sebatas pesan dari seseorang saja, bukan dari hatiku. Kamu hanya seseorang yang masihdi luar rumah atau yang ku sebut sebagai cinta. Kamu tamu yang berusaha masuk,tetapi aku tidak membukakan pintu. Karena di rumah ini hanya ada aku dan satu orang yang aku cinta, orang itu pergi untuk sementara, bahkan aku tidak tau dia kapan pulang.
Riesma : aku tau aku tamu, dan aku harap tamu sepertiku,bisa menjadi tuan rumah nantinya.
Debby : jika kamu ingin aku membukakan pintu, berjuanglah untuk sembuh. Bukan karena aku ngk terima dengan keadaan fisikmu, tapi aku bukan hanya mencoba mencintai hatimu saja, melainkan fisikmu juga.
Riesma : baiklah kalau begitu.
Beberapa bulan kemudian setelah Riesma dan Debby menjalin hubungan, dilain tempat Saiful tiba di Indonesia. Seraya ingin merayakan kelulusannya, Saiful mengajak Debby untuk jalan bersamanya ke cafe yang pernah mereka kunjungi ketika kelulusan sekolah. Meraka diner layaknya seorang pasangan dan saiful bercerita tentang pengalamannya di sana.
Asik mengobrol,tidak sengaja mereka saling bercerita tentang apa yang terjadi pada meraka waktu itu, serentak suasana berubah.
Saiful : kamu liat cowok itu ?
Debby : mana ?
Saiful : husttt, jangan lansung dicari gitu.
Debby : memangnya kenapa ?
Saiful : dia lagi sendirian aja, pasti dia menunggu kekasihnya, walaupun ada wanita yang menggoda, bukan hanya 1, bahkan ada 2 wanita, tetapi dia tetap setia menunggunya. Seandainya kita seperti itu.
Debby : ngk bisa.
Saiful : kenapa ngk bisa ?
Debby : pokoknya ngk bisa.
Saiful : iya sudah, oh iya, kamu sudah lakukan apa yang aku pesan ?
Debby : sudah (sambil tertunduk)
Saiful : kamu kenapa ?
Debby : kamu tau ngk ? pesan kamu waktu itu ? aku sudah melaksanakannya, tapi apa ? tidak berjalan lancar. Dia malah mengejarku, memintaku untuk bersamanya, kamu kemana? hah ?
Saiful : kamu taukan kalau aku ngk lagi di Indonesia.
Debby : aku takut. Aku takut nanti bisa suka dengannya dan melupakanmu. Aku ngk mau mengulagi kesalahanku lagi, mencintai seseorang lelaki lagi.
Saiful : kamu ngk perlu takut, aku selalu ada kok buatmu.Yang penting aku kan sudah pesan sama kamu, setelah aku berangkat, tolong temani dia.
Debby : iya aku tau, aku tau alasan kamu kenapa menyuruhaku bersamanya. Kamu ingin aku menjaganya kan ? dia yang mengidap penyakit kanker jantung. Apa kamu tau ? dia datang padaku, mulai dari keadaan berdiri sempurna sampai menggunakan kursi roda sampai saat ini, supaya apa ? dia inginaku terus bersamanya sampai maut menjemputnya. Cintaku kepadamu memang besar tetapi cintanya ke aku jauh lebih besar, mengerti lah.
Saiful : lalu kamu mau kamu apa ?
Debby : Dua bulan lagi kami akan menikah. aku mau kamu biarkan aku bersamanya, lepaskan aku. Aku akan berusaha mencintainya bagaimana dia mencintaiku.
Debby bergegas meninggalkan Saiful
Riesma pamit kepada Debby, untuk berobat ke Singapura, tetapi sebelum memberitahu Debby akan penyakitnya sekarang, waktu kelulusan SMA Riesma terlebih dahulu memberitahu kepada Saiful, dan hari ini dia akan menemani Riesma dan keluarganya berobat ke Singapura untuk melakukan transplatasi jantung.
Di perjalan ke Singapura, mereka saling bercerita.
Riesma :kalau aku sembuh nanti, kamu harus datang dipernikahanku dengan Debby yah.
Saiful : iyaaa.
Riesma : aku menang bro (sambil menyenggol)
Saiful : hahaha iya, kamu juaranya.
Setalah sampai di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura
Dokter : are you ready ?
Riesma : yes. I’m ready doc.
Saiful : semangat bro.
Riesma : (mengangkat tangan dan mengepal tangannya)
Operasi selesai, Riesma pulang ke Indoesia dan bertemudengan Debby dan melangsungkan pernikahan.
Dua tahun berlalu, kabar dari Saiful tidak ada sama sekali setelah operasi itu selesai. Riesma ke Rumah Sakit ke Singapura, mencoba mencari tau siapa pendonor jantungnya, dan ternyata...
Disebuah taman bermain.
Riesma : sayang, kamu ngk kangen seseorang ?
Debby : kangen siapa ? (sibuk bermain dengan anak)
Riesma : Saiful. Kamu masih ingat ?
Debby : iya, ingat. Kangen sih, tapi kan aku sudah milikmu dan bersamamu.
Riesma : coba kamu kesini (memeluk debby) bisa rasaindetak jantungku.
Debby : iya, bisa
Riesma : getarannya begitu cepat yah
Debby : memangnya kenapa ?
Riesma : berjanji kepadaku, setelah aku kasih tau kekamu, tidak akan merubah aku atau pun kamu untuk kedepannya yah ?
Debby : iya iya, cepetan kasih tau
Riesma : itu jetak jantungnya Saiful, selama ini jantungnya hidup bersamaku, hidup didalam tubuhku yang seharusnya sudah tiada.
Debby : hah ? kenapa bisa seperti itu (seakan tidak percaya)
Riesma : iya, waktu itu dia ikut menemani operasi transplatasi jantung ke singapura. Keluargaku dan dia juga mengantar aku ke Rrumah SakitMount Elizabeth di Singapura. Dijalan menuju Rumah Sakit, aku bercerita panjang lebar dengannya, jika aku sembuh nanti kami akan tetap bersama. Lalu kemudian waktumyauntuk bersiap-siap dokter bertanya apakah aku sudah siap ? dan aku menjawab sudah siap. Ternyata, dokter itu tidak hanya menanyakan itu padaku saja, tetapi juga pertanyaan itu langsung tertuju kepadanya yang ada di belakang dan mendorong kursi rodaku. Aku baru tau setelah sampai di Indonesia dan mencari tau ke Singapura sendiri dan ternyata dia adalah pendonorku.
Debby : (menangis dipelukan Riesma) kenapa kamu baru cerita ?
Riesma : aku hanya menunggu waktu yang tepat, dan iniwaktu yang tepat. aku sudah bisa masuk ke rumahmu, yang kamu sebut dengan cintaitu, yang dimana aku terkunci diluar, walaupun aku mencoba masuk disemua celah,tetap tidak bisa. Pada akhirnya, kamu membukakan aku pintu, karena aku bersama seseorang yang juga penghuni rumahmu itu, dia adalah Saiful. Dan aku puntinggal dirumah itu sampai sekarang. Seandainya aku diberi kesempatan untuk sekali saja bertemu dengannya, aku akan bilang “she’s yours, not mine”.
CAST
(in alphabetical order)
Cafe Visitors 1 as Novi Hidayati
Cafe Visitors 2 as Bonifasius Matondang Hatoguan
Cafe Visitors 3 as Stefimelda Tetekonde
Cafe Visitors 4 as Ratni Puspitasari
Cafe Visitors 5 as Muhammad Taufiq Dimas Pratama
Debby Delfiani as herself
Docter as Delisem Imanuel
Nurse 1 as Nonie Graselia Marse
Nurse 2 as Nurul Fatiyah
Patient 1 as Ayu Oktaviani Kuleh Putri
Patient 2 as Dian Nur Safariana
Patient 3 as Andra Safitri
Patient 4 as Reni Tri Ariyanti
Patient 5 as Muhammad Regian Siregar
Riema Abdillah as himself
Riesma’s Father as Muchlis Dwi Prasetyo
Riemsa’s Mother as Rabiah
Riesma’s Brother as Heronis Borong
Saiful as himself
Student 1 as Dewi Kusumastuti
Student 2 as Siti Nur Kholifah
Student 3 as Eva Widya Cristine
Student 4 as Widya Prisanti
Student 5 as Ari Febrila Wahyu
Student 6 as Vivi WulanCarolina
Stewardess 1 as Novella Adelita
Stewardess 2 as Febri Kusuma Atma Dewi
Taxi Drivers asSaifuddin Tanjung
Waitress 1 as Agnes Rezkyta
Waitress 2 as Chorilena
Special character : Mr. Asmarani as himself
NB : siapkan tempat yang tepat untuk membacanya, agak panjang ceritanya.
Created by : Saiful
3 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar